0018.SENGGAMA DENGAN JIN




PERTANYAAN


Orang cakep tanya nich, apa hukumnya senggama dengan jin ???


JAWABAN

Nimas 

Orang Cantik nich yang jawab ^^

Hukumnya BOLEH asalkan sdah Nikah, & Hukum manusia NIKAH dengan Jin adalah SAH tapi MAKRUH,
Oleh: Yai Mbah Jenggot

Hukum Nikah dengan Jin

Di atas pentas ilmiah barang kali kita sudah biasa mendengar istilah kawin lintas agama berikut urgensitas hukum-hukumnya. Namun bagaimanakah urgensitas hukum kawin lintas alam, yakni kedua pasangan bukan dari alam yang sama, seperti seorang pemuda dari bangsa manusia menyunting gadis dari bangsa jin atau sebaliknya? 
Dalam literatur klasik (fiqh), wacana perkawinan lintas alam ini masih menjadi perdebatan antar ulama. Akan tetapi, perdebatan ini hanya meruang seputar masalah apakah sama-sama jenis manusia, menjadi klausul (syarat) dalam keabsahan nikah. Menurut Imad bin Yûnus yang didukung oleh Ibn Abdissalam, pernikahan manusia dengan jin hukumnya haram dan tidak sah karena berbeda jenis makhluk. Pendapat ini didasarkan pada firman Alloh;

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا 
"Alloh menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu". (An-Nahl : 72)

Dalam ayat ini Alloh telah menjadikan pasangan manusia dari bangsa manusia sendiri agar manusia bisa sempurna merasakan kedamaian bersama pasangannya. Apabila pasangan bukan dari bangsa sendiri, niscaya kedamaian itu tidak akan dirasakan manusia. Versi ini juga menyitir sebuah hadits Rasululloh saw. yang melarang nikah dengan bangsa jin;
"Rasûlulloh saw. melarang menikahi jin".

Sedangkan menurut aL-Qomuly, pernikahan manusia dengan jin hukumnya sah namun makruh, dan qaul inilah yang dinilai mu'tamad oleh Ar-Ramly. Versi ini mengatakan bahwa pernikahan lintas alam juga menjanjikan kedamaian kendati tidak optimal, dan larangan dalam hadits tersebut bukan bermakna haram melainkan sekedar makruh. Versi ini juga diperkuat dengan fakta bahwa bangsa jin juga terdiri dari jenis laki-laki dan perempuan layaknya bangsa manusia, bahkan jin juga disebut oleh Nabi sebagai "ikhwanuna" (kawan kita). Dan juga diperkuat lagi oleh sejarah perkawinan nabi Sulaimân dengan Bilqis yang merupakan anak dari pasangan jin dan manusia.
tak menutup kemungkinan dr ulama selain yg disebut diatas memiliki pendapat yg berbeda.Wallohu A`lam.

http://www.piss-ktb.com/2012/03/f0017-hukum-nikah-dengan-jin.html

-------

Sunde Pati
 

dokumen huda sarungan

http://huda-sarungan.blogspot.com/2013/02/513-hukum-menikah-dengan-jin.html

513 : HUKUM MENIKAH DENGAN JIN

PERTANYAAN

Nunu Nurul Qomariyah

Assalamu'alaikum

ini memang untuk diskusi saja

bagaimana Hukum manusia menikah dengan jin ?

JAWABAN

Sunde Pati

wa'alaikum salam

hukum manusia mnikah dengan jin tidak boleh karena diantara yg dicegah menikah adalah berbeda jenis,berdasarkan hadis bahwa rosul melarang untuk mnikah dengan jin,sedangkan mnurut imam qomuli pernikahannya sah2 saja dan ini yg dipegang teguh oleh al-allamah arromli sedangkan hadis rosul tersebut dilarikan pada makruh bukannya haram

تحفة المحتاج في شرح المنهاج (30/ 217)

( بَابُ مَا يُحَرَّمُ مِنْ النِّكَاحِ ) .
بَيَانٌ لِمَا أَيْ النِّكَاحِ الْمُحَرَّمِ لِذَاتِهِ لَا لِعَارِضٍ كَالْإِحْرَامِ وَحِينَئِذٍ سَاوَتْ هَذِهِ التَّرْجَمَةُ تَرْجَمَةَ الرَّوْضَةِ وَأَصْلِهَا بِبَابِ مَوَانِعِ النِّكَاحِ وَمِنْهَا اخْتِلَافُ الْجِنْسِ فَلَا يَصِحُّ لِإِنْسِيٍّ نِكَاحُ جِنِّيَّةٍ وَعَكْسُهُ كَمَا عَلَيْهِ أَكْثَرُ الْمُتَأَخِّرِينَ خِلَافًا لِلْقَمُولِيِّ وَآخَرِينَ لِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى امْتَنَّ عَلَيْنَا بِجَعْلِ الْأَزْوَاجِ مِنْ أَنْفُسِنَا لِيَتِمَّ السُّكُونُ إلَيْهَا وَالتَّأَنُّسُ بِهَا وَذَلِكَ يَسْتَلْزِمُ مَا ذُكِرَ وَإِلَّا لَفَاتَ ذَلِكَ الِامْتِنَانُ وَفِي حَدِيثٍ فِيهِ ابْنُ لَهِيعَةَ وَحَدِيثُهُ حَسَنٌ { نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نِكَاحِ الْجِنِّ } وَعَلَى الثَّانِي يَثْبُتُ سَائِرُ أَحْكَامِ النِّكَاحِ لَكِنْ بِالنِّسْبَةِ لِلْإِنْسِيِّ فَقَطْ فِيمَا يَظْهَرُ لِأَنَّهُمْ وَإِنْ كُلِّفُوا بِفُرُوعِ شَرِيعَتِنَا إجْمَاعًا مَعْلُومًا مِنْ الدِّينِ بِالضَّرُورَةِ لَكِنَّا لَا نَدْرِي تَفَاصِيلَ تَكَالِيفِهِمْ نَعَمْ ظَاهِرُ كَلَامِ أَئِمَّتِنَا أَنَّ الْعِبْرَةَ فِي الْإِنْسِيِّينَ إذَا اخْتَلَفَ مُقَلِّدُهُمَا وَتَعَارَضَ غَرَضَاهُمَا وَلَمْ يَتَرَافَعَا لِحَاكِمٍ بِاعْتِقَادِ الزَّوْجِ لَا الزَّوْجَةِ فَيُمْكِنُ أَنْ يَجْرِي ذَلِكَ هُنَا إنْ أَمْكَنَ فَإِنْ قُلْت : مَا ذُكِرَ فِيمَا إذَا اخْتَلَفَ اعْتِقَادُهُمَا فَرَأَى حِلَّ الْوَطْءِ وَهِيَ حُرْمَتَهُ أَنَّهَا تُمَكِّنُهُ يُنَافِيهِ مَا يَأْتِي فِي مَسَائِلِ الثَّدْيَيْنِ أَنَّ لَهُ الطَّلَبَ وَعَلَيْهَا الْهَرَبَ قُلْت : لَا يُنَافِيهِ لِأَنَّ ذَاكَ كَمَا دَلَّ عَلَيْهِ كَلَامُهُمْ ثَمَّ فِي ظَاهِرٍ يُحَرِّمُهَا عَلَيْهِ فِي اعْتِقَادِهِمَا وَبَاطِنٍ لَا يُحَرِّمُهَا عَلَيْهِ فِي اعْتِقَادِهِمَا وَيُؤَيِّدُهُ قَوْلُهُمْ لَوْ صَدَّقَتْهُ جَازَ لَهَا تَمْكِينُهُ ثُمَّ رَأَيْت مَا يُؤَيِّدُ ذَلِكَ أَوْ يُصَرِّحُ بِهِ وَهُوَ مَا فِي قَوَاعِدِ الزَّرْكَشِيّ مِنْ أَنَّ لِلزَّوْجِ غَيْرِ الْحَنَفِيِّ مَنْعَ زَوْجَتِهِ الْحَنَفِيَّةِ مِنْ تَنَاوُلِ نَبِيذٍ تَعْتَقِدُ إبَاحَتَهُ رِعَايَةً لِحَقِّهِ

=====

إعانة الطالبين (3/ 284)

وعد بعضهم من أسباب التحريم اختلاف الجنس فلا يجوز للآدمي نكاح جنية وبالعكس
قاله العماد بن يونس وأفتى به ابن عبد السلام وتبعه شيخ الإسلام واعتمده ابن حجر قال لأن الله تعالى امتن علينا بجعل الأزواج من أنفسنا ليتم التآنس بها
أي في قوله تعالى { ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا } وجواز ذلك يفوت الامتنان وفي حديث نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن نكاح الجن وخالف القمولي فجوز ذلك واعتمده العلامة الرملي وأجيب عن الآية بأن الإمتنان في الآية بأعظم لأمرين وهو لا ينافي جواز الآخر والنهي في الحديث للكراهة لا للتحري

حاشية البجيرمي (3/ 359)

( فلا يجوز للآدمي نكاح جنية ) أي وعكسه اعتمده حج قال لأن الله تعالى امتن علينا بجعل الأزواج من أنفسنا ليتم التآنس بها أي في قوله تعالى { ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا } واز ذلك يفوت الامتنان
وفي حديث نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن نكاح الجن
وأجيب بأنه يجوز أن يكون الامتنان بأعظم الأمرين والنهي للكراهة لا للتحريم ح ل
وعلى كلام القمولي الذي هو المعتمد لو جاءت امرأة جنية للقاضي وقالت له لاولي لي خاص وأريد أن أتزوج بهذا جاز له العقد عليها ومثلها الإنسية لو أرادت التزويج بجني ا هـ شيخنا عزيزي

fokus

وعلى كلام القمولي الذي هو المعتمد لو جاءت امرأة جنية للقاضي وقالت له لاولي لي خاص وأريد أن أتزوج بهذا جاز له العقد عليها ومثلها الإنسية لو أرادت التزويج بجني

dan pada pendapat imam alqomuli dan pendapat ini adalah pendapat yg bisa dibuat pegangan..umpama ada jin perempuan datang pada penghulu dan berkata saya tidak punya wali khos dan saya ingin menikah dengan ini,maka akadnya diperbolehkan begitu juga dengan manusia yg ingin menikah dengan bangsa jin



Brojol Gemblung

Wa'alaikumussalam


Pernikahan manusia dg jin atau jin dg manusia terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama. Imam al-'Imad bin Yunus, Ibnu 'Abdissalam, diikuti oleh Syaikh al-Islam (Zakariya al-Anshari), dan pendapat ini dianggap mu'tamad / dibuat pedoman oleh Ibnu Hajar bahwa pernikahan lintas alam itu tidak boleh (Haram) karena Allah telah menganugerahi bangsa manusia dg menjadikan kaum Hawa sebagai istri yg tunggal jenis agar kasih sayang di antara sesama jenis menjadi sempurna atas dasar firman Allah : Sebagian dari tanda kuasa Allah ialah bahwa Dia telah menciptakan para istri untuk kalian semua dari bangsa kalian sendiri. Sedangkan melangsungkan pernikahan lintas alam itu sama saja dg menghilangkan karunia Tuhan tersebut. Dan selain dari pada ayat tersebut pendapat ini juga berlandaskan hadits : Rasulullah saw. telah melarang untuk menikahi jin. Berbeda halnya dg pendapat Imam al-Qamuli dan pendapat ini dianggap mu'tamad / dibuat pedoman oleh Imam al-Ramli bahwa pernikahan lintas alam itu boleh. Dan dalam menyikapi ayat di atas dinyatakan bahwa karunia tersebut dalam lingkar dua hal, maka kelangsungan pernikahan antar alam itu tidak meniadakan kebolehan salah satu dari keduanya. Sedangkan larangan dalam hadits tersebut mengindikasikan hukum makruh, bukan haram menurut pendapat ini.

ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺣﻞ ﺃﻟﻔﺎﻅ ﻓﺘﺢ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ 3/328 :

ﻭﻋﺪ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻣﻦ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﺍﺧﺘﻼﻑ ﺍﻟﺠﻨﺲ ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻶﺩﻣﻲ ﻧﻜﺎﺡ ﺟﻨﻴﺔ، ﻭﺑﺎﻟﻌﻜﺲ. ﻗﺎﻟﻪ ﺍﻟﻌﻤﺎﺩ ﺑﻦ ﻳﻮﻧﺲ، ﻭﺃﻓﺘﻰ ﺑﻪ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﺗﺒﻌﻪ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻋﺘﻤﺪﻩ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ، ﻗﺎﻝ ﻷﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻣﺘﻦ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺠﻌﻞ ﺍﻷﺯﻭﺍﺝ ﻣﻦ ﺃﻧﻔﺴﻨﺎ ﻟﻴﺘﻢ ﺍﻟﺘﺂﻧﺲ ﺑﻬﺎ. ﺃﻱ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻭﻣﻦ ﺁﻳﺎﺗﻪ ﺃﻥ ﺧﻠﻖ ﻟﻜﻢ ﻣﻦ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﺃﺯﻭﺍﺟﺎ. ﻭﺟﻮﺍﺯ ﺫﻟﻚ ﻳﻔﻮﺕ ﺍﻻﻣﺘﻨﺎﻥ، ﻭﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ: ﻧﻬﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻋﻦ ﻧﻜﺎﺡ ﺍﻟﺠﻦ. ﻭﺧﺎﻟﻒ ﺍﻟﻘﻤﻮﻟﻲ ﻓﺠﻮﺯ ﺫﻟﻚ ﻭﺍﻋﺘﻤﺪﻩ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺮﻣﻠﻲ، ﻭﺃﺟﻴﺐ ﻋﻦ ﺍﻵﻳﺔ ﺑﺄﻥ ﺍﻹﻣﺘﻨﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻵﻳﺔ ﺑﺄﻋﻈﻢ ﻷﻣﺮﻳﻦ ﻭﻫﻮ ﻻ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻵﺧﺮ، ﻭﺍﻟﻨﻬﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻟﻠﻜﺮﺍﻫﺔ، ﻻ ﻟﻠﺘﺤﺮﻳﻢ

LINK DISKUSI

https://www.facebook.com/groups/545259458845146/permalink/545924558778636/

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © KAJIAN ISLAM SEPUTAR SEKS - DONK 2014-2015
Ikuti Kami di Facebook & Fans Page