• Ibnu Al-Ihsany
CERITA KLASIK KAUM SARUNGAN:
*** ALLÂH Bersamaku, ALLÂH Memandangku, ALLÂH Menyaksikanku ***
Sahl bin Abdullah At-Tusturi ra, berkata:
"Sejak berusia tiga tahun, aku telah melakukan shalat malam. Suatu hari kuperhatikan bagaimana pamanku Muhammad bin Sawwar melakukan shalat.
Selepas shalat, beliau berkata kepadaku:
"Apakah kau tidak berdzikir kepada Allah yang telah menciptakanmu?"
"Bagaimana cara berdzikir kepada-Nya?" tanyaku.
"Ketika kau kenakan pakaianmu, ucapkanlah kalimat di bawah ini dalam hatimu tanpa menggerakkan lisan sebanyak 3 (tiga) kali:
ALLÂHU MA'Î, ALLÂHU NÂDHIRUN ILAYYA, ALLÂHU SYÂHIDÎ
"Allâh Bersamaku, Allâh Memandangku, Allâh Menyaksikanku."
Setelah beberapa hari aku mengamalkan dzikir itu, pamanku berkata: "Bacalah dzikir tersebut sebanyak 7 (tujuh) kali setiap malam."
Anjuran beliau ini pun aku lakukan.
Beberapa hari kemudan beiau berkata:
"Bacalah dzikir itu setiap malam sebanyak 11 (sebelas) kali."
Setiap malam kubaca dzikir tersebut sebanyak 11 (sebelas) kali. Hatiku merasa nikmat.
Setelah setahun berlalu, pamanku berkata:
"Amalkan dan lakukan secara berkesinambungan apa yang telah aku ajarkan kepadamu sampai kau mati nanti. Kalimat itu akan bermanfaat bagimu di dunia dan akhirat."
Bertahun-tahun dzikir itu aku amalkan dan aku menemukan kenikmatan dalam hatiku.
Suatu ketika pamanku berkata:
"Wahai Sahl, Barang siapa (yang selalu merasa) Allah bersamanya, memandangnya, dan menyaksikannya, apakah dia akan bermaksiat kepada-Nya? Wahai Sahl, hati-hatilah, jangan sampai kau bermaksiat kepada-Nya."
LINK ASAL :
https://www.facebook.com/groups/kiss.donk/permalink/638029939568097/
CERITA KLASIK KAUM SARUNGAN:
*** ALLÂH Bersamaku, ALLÂH Memandangku, ALLÂH Menyaksikanku ***
Sahl bin Abdullah At-Tusturi ra, berkata:
"Sejak berusia tiga tahun, aku telah melakukan shalat malam. Suatu hari kuperhatikan bagaimana pamanku Muhammad bin Sawwar melakukan shalat.
Selepas shalat, beliau berkata kepadaku:
"Apakah kau tidak berdzikir kepada Allah yang telah menciptakanmu?"
"Bagaimana cara berdzikir kepada-Nya?" tanyaku.
"Ketika kau kenakan pakaianmu, ucapkanlah kalimat di bawah ini dalam hatimu tanpa menggerakkan lisan sebanyak 3 (tiga) kali:
الله معي ، الله ناظر إلي ، الله شاهدي
ALLÂHU MA'Î, ALLÂHU NÂDHIRUN ILAYYA, ALLÂHU SYÂHIDÎ
"Allâh Bersamaku, Allâh Memandangku, Allâh Menyaksikanku."
Setelah beberapa hari aku mengamalkan dzikir itu, pamanku berkata: "Bacalah dzikir tersebut sebanyak 7 (tujuh) kali setiap malam."
Anjuran beliau ini pun aku lakukan.
Beberapa hari kemudan beiau berkata:
"Bacalah dzikir itu setiap malam sebanyak 11 (sebelas) kali."
Setiap malam kubaca dzikir tersebut sebanyak 11 (sebelas) kali. Hatiku merasa nikmat.
Setelah setahun berlalu, pamanku berkata:
"Amalkan dan lakukan secara berkesinambungan apa yang telah aku ajarkan kepadamu sampai kau mati nanti. Kalimat itu akan bermanfaat bagimu di dunia dan akhirat."
Bertahun-tahun dzikir itu aku amalkan dan aku menemukan kenikmatan dalam hatiku.
Suatu ketika pamanku berkata:
"Wahai Sahl, Barang siapa (yang selalu merasa) Allah bersamanya, memandangnya, dan menyaksikannya, apakah dia akan bermaksiat kepada-Nya? Wahai Sahl, hati-hatilah, jangan sampai kau bermaksiat kepada-Nya."
LINK ASAL :
https://www.facebook.com/groups/kiss.donk/permalink/638029939568097/
0 komentar:
Posting Komentar